Designed by : Rayyan Ifwat / Niigata City , Japan / 2005
Tulisan di hujungnya . Aku tergamam . Air tinku berdegang jatuh ke bawah . Aku membongkok untuk mengambil , lantas melepaskan saja kertas itu berterbangan di kutip tuan empunya diri . Tidak kiralah andai kertas grafik itu milik Rayyan Ifwat yang aku kenal atau tidak . Aku tidak mahu menonjolkan diri . Pantas aku berlalu menuju ke pintu masuk bangunan syarikatku .
Rayyan Ifwat ... enam tahun sudah mulut ini berpura-pura tidak meluncur menyebut nama itu . Enam tahun juga , betapa peritnya aku cuba hidup dalam penipuan menipu hati sendiri . Seakan enam tahun itu cukup bagi aku membuang dia dari kotak fikiran ini . Namun ?
Betul ke dia Rayyan Ifwat yang aku kenal ? Nampakkah dia dengan aku ?
"Wiya , maafkan Yan . Yan tak dapat teruskan hubungan ini ... Hingga saat ini , anggaplah Wiya tak pernah kenal Yan . Macam itu juga dengan Yan . "
Aku demam seminggu kerana satu mesej yang pendek tapi bermakna ini . Ketika itu , aku di tanah air dia di perantauan .
DOWN ! Suara itu bergema kembali . Di dalam ruang kecil lif ini . Tin Vanilla Coke aku genggam seerat yang boleh macam aku nak kemekkannya . Betulkah dia tadi ? Suara hati aku memang betul-betul mengharap . Mengharap itu Rayyan Ifwat ku dahulu , yang sudah menjejak kaki ke Malaysia mencari aku . Persoalan itu berlegar-legar hingga tak sedar pintu lif sudah ternganga luas . Aku mengelamun .
" Wiya , tak nak keluar ke ? "
Aku tersentak . Azizi tercongok di depanku . Oh , malu betul . Terperangkap begini .
" Berangan sampai ke mana ? " Aku sengeh cuma . Cover malu .
" Awak okey ke ? " soalnya lagi . Nampak gusar .
" Saya okey lah , kenapa awak tanya ? " Azizi geleng perlahan .
" Awak ada perkara nak beritahu saya ke ? " urm ? aku mengerutkan dahi sedikit . Azizi tahu apa-apa ke ?
" Tak ada apa-apa . Saya okeylah ... " Buat kali kedua aku mengulang , menunjukkan aku ditahap yang tak perlu dibimbangkan . Kemudian aku melangkah masuk ke bilikku setelah Azizi sungguh-sungguh memastikan aku tiada apa-apa.
Iya , itu dia Megat Azizi ; sahabat ? ya , mungkin sahabat yang paling rapat . Tempat luahan perasaan aku , mungkin payung aku . Payung besar yang macam payung pasar malam. Yang boleh aku teduh saat hujan lebat. Mungkin jugak dia tembok penahan aku , tempat bertahan ketika aku dilanda ribut .
Megat Azizi ; sahabat dari bangku sekolah menengah . Sahabat Rayyan Ifwat juga . Jadi ? memang dia tahu segalanya . Kisah suka kami , kisah duka aku . Aku sahaja . Yang ber-DUKA .
" Wiya , kenalkan pekerja baru kita . " Aku terkejut . Suara bos aku kedengaran . Agak kuat .
Aku yang baru sahaja menunduk meletakkan tas tangan di atas meja , kembali mendongak . Mataku membulat , merenung tajam . Macam ... Aku kenal ...
To be continue in Masih Cinta (Part 2) ...
2 comments:
T___T
Potong stim na bce smpi abeh...arghh..sile cpt smbung ;p
wehh kau wat novel eh?
cpt2 abiskan..
hahaha kau mmg hebat tlis essay dlu pun ;D
Post a Comment